Kamis, 12 November 2009

History of Smansa


SMA Negeri 1 Purwokerto
Sekolah Pejuang dan Sekolah Perjuangan
Pernah mengungsi dan bubar


Setahun setelah Indonesia merdeka, tentara Belanda masih menduduki ibu kota RI Jakarta. Banyak orang yang mengungsi dari kota-kota lain di Pulau Jawa, di antaranya ke Purwokerto. Pada waktu itu sebuah sekolah menengah negeri tingkat atas (SMA) mulai dirintis keberadaannya, namun karena terjadi Perang Dunia I (21 Juli 1947) SMA Negeri ini terpaksa diungsikan ke Wonosobo. Sudah barang tentu di pengungsian hanya sedikit siswa yang bersekolah, sebab sebagian besar siswa tetap berjuang dia daerah Banyumas yang saat itu merupakan daerah pendudukan Belanda. Sebagian besar guru yang berstatus Pegawai Jawatan atau Dinas pemerintah, ikut pula mengungsi bersama Jawatan/Dinasnya ke Yogyakarta. Penyelenggaraan pendidikan SMA Negeri di pengungsian (Wonosobo), tak bisa berlanjut lagi sebab setahun kemudian pecah Perang Dunia II; tepatnya tanggal 18 Desember 1948.




Pada bulan Desember 1949 tentara Belanda ditarik dari semua wilayah tanah air kita, setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Pemerintahan pun berangsur normal. Para pengungsi kembali lagi ke kota, begitu pula para pelajar pejuang di daerah Banyumas. Kebutuhan akan sebuah sekolah menengah pun muncul kembali sebab para anggota Tentara Pelajar dan Mobilisasi Pelajar (Mobpel) ingin kembali ke bangku sekolah.


Atas prakarsa para tokoh masyarakat, maka berdirilah Sekolah Menengah Atas di Purwokerto, tepatnya tanggal 1 Maret 1950, sebuah sekolah lanjutan atas (SLA) pertama di kota itu, bahkan pertama di seluruh karesidenan Banyumas. Sekolah ini akhirnya dikukuhkan berdasarkan Surat Putusan Menteri PPK No. 4791/B, tanggal 29 Juni 1950. Pada diktum pertama bagian pertama sub C ditetapkan bahwa:


"sekolah ini teroetama disediakan bagi peladjar2 SMA jang telah menoenaikan kewadjibannja berbakti kepada mereka sebagai anggota BRIGADE XVII dan mobilisasi peladjar dan memenoehi sjarat oentoek diterima sebagai moerid SMA Negeri" (Ket: ajaan Soewandi, oe=u, j=y, dj=j)

SMA Negeri Purwokerto menjadi SMA 1 dan SMA 2


Berdirinya SMA Negeri Purwokerto ini merupakan hasil perjuangan para tokoh masyarakat Purwokerto yang menginginkan adanya suatu SMA guna menampung pemuda-pemudi pelajar pejuang yang kembaki dari front.


Para pendiri SMA Negeri Purwokerto terdiri atas berbagai unsur: pemerintah, pengajar, penyumbang pengetahuan dan pengalaman, wakil-wakil pelajar pejuang dan staf komandan mobilisasi pelajar. Sebagai SMA Perjuangan, SMA Negeri Purwokerto pertama kalinya dibuka tanggal 8 Maret 1950. Pejabat direktur SMA Perjuangan (sekarang: Kepala Sekolah) adalah Soetojo, yang saat ini menduduki jabatan kepala kantor pengajaran karesidenan Banyumas di Purwokerto. Kepala TU yang pertama adalah Soewondo. Pada bulan Juli 1950, M. Soemarmo diangkat sebagai pejabat direktur SMA Negeri Purwokerto menggantikan posisi Soetojo. M. Soemarmo pensiun tahun 1967, sedangkan Soewondo pensiun tahun 1971.


Dari tahun 1950 hingga 1955, SMA Negeri Purwokerto menempati sebuah gedung di Jalan Gereja No. 20 dengan ruangan 6 buah (3 di antaranya merupakan ruangan darurat). Karena jumlah murid seluruhnya waktu itu 10 kelas, maka pendidikan berlangsung dari pukul 07.15 sampai 15.30.


Pada zaman Belanda, gedung ini merupakan Sekolah Goeroe (Normaal School) dan sejak tahun 1953 dibuka kembali dengan nama SGA (Sekolah Guru Atas) Negeri, yang selanjutnya menjadi SPGN (Sekolah Pendidikan Guru Negeri) Purwokerto dan kini menjadi SMU Negeri 5 Purwokerto.


Sejak tahun 1955 SMA Negeri Purwokerto kemudian dipindahkan ke Jakan Jend. Gatot Soebroto No. 69 menempati sebuah bangunan besar bekas gedung MULO peninggalan Belanda dengan 13 ruang kelas dan lapangan yang luas di depannya. Tahun 1965 ditambah 2 ruang kelas lagi.


Berkembanglah SMA Negeri Purwokerto seiring perjalanan waktu. Pada bulan November 1950 sudah memiliki kelas 1, 2 dan 3 dari bagian B (Ilmu Pasti). Sedangkan para siswa kelas 3 bagian A (sastra) menurut Ketetapan Menteri PPK harus disalurkan ke SMA-SMA bagian A di Yogyakarta atau Bandung. Pada tahun 1951 SMA Negeri Purwokerto mulai menghasilkan lulusannya yang pertama. Dalam tahun 1953, hampir semua pelajar pejuang sudah dapat menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri tersebut. Pada tahun ini pula SMA Negeri Purwokerto ditetapkan sebagai SMA umum, yang meliputi bagian A, B dan C. Jumlah murid semakin meningkat. Tahun 1959 jumlah kelas menjadi 26 kelas, terdiri dari bagian A: 7 kelas, B: 11 kelas dan C: 8 kelas. Dengan jumlah murid yan semain banyak, pemerintah merasa perlu untuk membagi SMA Negeri Purwokerto menjadi 2 sekolahan, yaitu: SMA Negeri 1 Purwokerto untuk bagian A dan C, sedangkan SMA Negeri 2 Purwokerto untuk bagian B. Setelah pemekaran, SMA Negeri 1 Purwokerto menempati gedun bekas Kantor Karesidenan Banyumas yang cukup luas.


Walaupun dipisahkan, kedua SMA ini tetap berjalan seiring membentuk menjadi manusia-manusia yang berguna dan berbakti kepada nusa dan bangsa. Para pendidik dari kedua sekolah ini pun harus melakukan kompetisi sehat dalam memajukan para siswanya. Dan hasilnya dari alumninya banyak yang "dadi wong", bahkan banyak yang menggoreskan tinta emas dalam sejarah negeri ini.


SMA Negeri Purwokerto kini


Gedung kuno bekas Kantor Karesidenan itu dibangun tahun 1921, yang terletak di Jln. Jenderal Gatot Soebroto 73 Purwokerto ini adalah suatu tempat yang strategis karena berada di kawasan perkantoran dan sekolah seperti Polres, Kantor Perhutani, Eks Karesidenan, Bank Indonesia, Polwil, SMA Negeri 2, SMK 2 (dulu STM), SMU YKPP dan lain-lain. Itulah SMA Negeri 1 Purwokerto yang telah memberikan kenangan bagi alumninya dan merupakan kawah candra dimuka bagi para pemimpin dan calon pemimpin bangsa, terbukti sudah banyak tokoh bangsa yang berasal dari sekolah ini. Di ruas jalan depan sekolah ini, tampak lalu-lalang kendaraan dan kesibukan keseharian. Pada jam-jam berangkat dan pulang sekolah jalan menjadi macet karena kendaraan umum, mobil pribadi, sepeda motor, sepeda ontel, becak, pejalan kaki berbaur jadi satu. Sebuah pemandangan yang biasanya hanya terjadi di kota-kota besar.


Dilihat dari sisi bangunannya, gedung SMA Negeri 1 Purwokerto yang mempunyai visi Tanggul Budaya (Taqwa, Unggul dan Berbudaya) ini, terlihat sangat kokoh dan tegar serta tergolong bangunan yang sudah "kuno". Namun, di sini terpancar kebesaran dan keanggunan sekolah serta menyimpan sejuta kenanganyang tak terlupakan bagi semua orang yang pernah belajar di sini.


Nama besar SMA Negeri 1 Purwokerto, tidaklah asing terutama bagi masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Orang tua akan bangga, bila selepas SLTP putra/putrinya diterima atau menjadi siswa di sekolah bergengsi ini. Bahkan tidak sedikit para pelajar dari luar daerah yang NEM-nya tinggi ikut "berlomba" untuk menjadi siswa, di sekolah di mana mantan Mendiknas Dr. Yahya Muhaimin pernah menimba ilmu.


Kebijaksanaan penerimaan siswa baru (PSB) yang dilaksanakan di sekolah ini lebih kompetitif, karena bersaingnya lulusan SLTP yang ber-NEM tinggi. Hal ini sangat mendukung efektifitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya diharapkan menghasilkan output didik yang sumber daya yang berkualitas. Kondisi ini dapat memacu guru untuk bekerja lebih profesional.


Seiring dengan perkembangan zaman, sekolah yang sekarang dipimpin Drs. Fadlan Ismail ini selalu berusaha berbenah diri melalui penyediaan bahan ajar yang memadai, lingkungan sekolah yang nyaman, kelas yang bersih, ruang belajar dan ruang kegiatan yang cukup, guna menciptakan situasi belajar-mengajar yang optimal. Penciptaan pra kondisi yang demikian sudah barang tentu bukan saja menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah, guru dan karyawan saja tetapi karena terjalinnya kerja sama yang baik antara pemerintah, sekolah, komite sekolah, orang tua murid dan alumni. Kerja sama yang baik inilah yang diharapkan dapat mendukung pengelola sekolah (Kepala Sekolah, guru dan karyawan) agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada anak didik. Demikian pula para siswa diharapkan akan selalu berusaha kompetitif untuk menampilkan kemampuannya yang terbaik.

1 komentar:

  1. pa iia kek gtu??
    waahh...keren iia..
    sMansa gtu lowh !!!
    is de best Laa pokoke !!!

    BalasHapus

Luph SMANSA

http://img130.imageshack.us/img130/2440/img1ar.jpg

ASiknya educations Smansa

Kamu Pengunjung Ke

Pengunjung Yang On-Line

Time Now

Hubungi Kami kalau anda ingin bertanya atau saran :

GOOGLE RANK

Blog Indonesia Cara Membuat Blog blog-indonesia.com

Pendapat


Gratis Buat Chat sendiri @ ShoutMix

SMANSA'S Follow

Banner Follow

Follow ASiknya  educations Smansa Blog ini ada di Komunitas Blogger Indonesia -AntarBlog- Get Free Shots from Snap.com